Albendazole adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi cacing pita tertentu. Albendazole adalah agen antihelminthic spektrum luas dari jenis benzimidazole. Obat cacing Albendazole digunakan secara oral, tersedia dalam berbagai merk di pasaran berupa tablet 200 mg, 400 mg atau suspensi 200 mg/5 mL.
Efek samping yang umum dari obat cacingan ini termasuk mual, sakit perut, dan sakit kepala. Efek samping Albendazole yang berpotensi serius termasuk penekanan sumsum tulang yang biasanya membaik saat penggunaan obat cacing ini dihentikan.
Dalam artikel ini kita akan mengenal lebih jauh mengenai obat ini. Albendazole obat apa, apa kegunaannya, efek sampingnya, dan sediaan/merk obat yang tersedia.
Ringkasan
Berikut tabel yang memuat informasi Albendazole secara singkat :
Informasi Obat | Albendazole |
---|---|
Golongan | Dengan resep |
Indikasi | Infeksi Cacing |
Dosis | Lihat bagian DOSIS |
Aturan Pakai | Sesuai anjuran dokter |
Kontraindikasi | Hipersensitif |
Sediaan | Tablet 200 mg, 400 mg Suspensi 200 mg/5 mL |
Merk dagang yang tersedia | Helben |
Albendazole Obat Apa
Di dalam tubuh, obat ini diubah menjadi metabolit aktif yaitu, Albendazole sulfoxide. Mekanisme aksi obat Albendazole adalah dengan menyebabkan terjadinya degenerasi selektif mikrotubulus sitoplasma pada usus dan tegmental cacing usus dan larva. Akibatnya glikogen berkurang, serapan glukosa dan sekresi kolinesterase terganggu dan zat-zat yang tidak terkumpul berakumulasi intraseluler. Produksi ATP menurun, menyebabkan penipisan energi, imobilisasi dan pada akhirnya menyebabkan kematian cacing.
Kegunaan Albendazole
Obat Albendazole digunakan untuk mengobati infeksi cacing pita tertentu (seperti neurocysticercosis dan penyakit hydatid).
Kontraindikasi
Memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap obat golongan benzimidazol.
Efek samping Albendazole
Selain memberikan efek yang dibutuhkan, sebagian besar obat dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan. Meskipun tidak semua efek samping ini dapat terjadi, penggunaan obat tetap harus dilakukan secara hati-hati. Segera dapatkan perawatan medis yang sesuai jika efek samping yang parah terjadi.
Berikut adalah beberapa efek samping Albendazole yang mungkin bisa terjadi :
- Mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, atau kerontokan rambut sementara dapat terjadi. Jika salah satu dari efek-efek samping ini bertahan atau menjadi lebih buruk, beri tahu dokter atau apoteker segera.
- Beritahu dokter segera jika Anda mengalami efek samping yang serius, termasuk : sakit kepala parah, gangguan penglihatan, mata atau kulit menguning, sakit perut yang parah, urin gelap, kelelahan yang tidak biasa, mudah memar / pendarahan, tanda-tanda infeksi (seperti sakit tenggorokan, demam, menggigil), tanda-tanda masalah ginjal (seperti perubahan jumlah urin), kebingungan, leher yang sangat kaku.
- Efek samping Albendazole yang berpotensi serius termasuk penekanan sumsum tulang yang biasanya membaik saat penggunaan obat dihentikan.
- Dapatkan bantuan medis segera jika Anda mengalami efek samping yang sangat serius, termasuk : kejang.
- Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Namun, segera dapatkan bantuan medis jika Anda mengalami gejala reaksi alergi yang serius, termasuk : ruam, gatal / bengkak (terutama pada wajah / lidah / tenggorokan), pusing berat, kesulitan bernafas.
Peringatan
Sebelum menggunakan Albendazole, beri tahu dokter atau apoteker jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat ini, atau obat anthelmintik lainnya benzimidazole (seperti mebendazole) atau jika Anda memiliki riwayat alergi lain.
Komunikasikan dengan dokter atau apoteker tentang riwayat kesehatan Anda, terutama tentang : penyakit hati, masalah saluran empedu (seperti penyumbatan), gangguan sumsum tulang / darah.
Orang lanjut usia mungkin lebih sensitif terhadap efek samping obat ini, terutama kerusakan ginjal.
Obat Albendazole dapat menyebabkan masalah hati. Karena minum alkohol meningkatkan risiko masalah hati, batasi minuman beralkohol saat menggunakan obat ini. Tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
Penggunaan Untuk ibu hamil atau ibu menyusui
Selama kehamilan, obat cacing Albendazole harus digunakan hanya ketika benar-benar diperlukan. Diskusikan risiko dan manfaatnya dengan dokter Anda. Wanita usia subur harus memiliki tes kehamilan negatif sebelum memulai pengobatan ini. Penting bahwa wanita yang menggunakan obat ini menggunakan alat kontrasepsi yang dapat diandalkan (seperti kondom, pil KB), baik selama meminum obat ini dan selama 1 bulan setelah pengobatan selesai.
Obat ini masuk ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter sebelum menyusui.
Interaksi Obat
Interaksi dengan obat lain dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko terjadinya efek samping yang serius. Beritahu dokter dan apoteker tentang obat apa saja yang sedang Anda konsumsi. Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter Anda.
Berikut interaksi obat yang mungkin terjadi :
- Terjadi peningkatan konsentrasi serum jika digunakan dengan dexamethasone, praziquantel dan cimetidine.
- Terjadi penurunan konsentrasi serum jika digunakan dengan aminoquinoline (antimalaria), carbamazepine, phenobarbital, dan phenytoin.
- Terjadi peningkatan kadar serum jika digunakan dengan makanan berlemak.
- Jus grapefruit dapat meningkatkan konsentrasi serum albendazole.
Dosis albendazole
Dosis didasarkan pada kondisi medis dan respons terhadap pengobatan. Dokter dapat menyesuaikan dosis secara bertahap. Ikuti instruksi dokter dengan hati-hati. Berikut kisaran dosis Albendazole yang umum diberikan :
- Echinococcosis
Dewasa dengan berat badan <60 kg : 15 mg/kg sehari dalam 2 dosis bagi. Max : 800 mg/hari.
Dewasa dengan berat badan ≥60 kg : 400 mg 2 x sehari.
Anak-anak : Sama seperti dosis orang dewasa.
Note : Pengobatan dilakukan selama 3 x siklus 28 hari dengan interval bebas obat 14 hari di antara setiap siklus.
- Neurocysticercosis
Dewasa dengan berat badan <60 kg : 15 mg / kg sehari dalam 2 dosis terbagi (maksimal : 800 mg / hari) selama 8-30 hari.
Dewasa dengan berat badan ≥60 kg : 2 x sehari 400 mg selama 8-30 hari.
Anak : Sama seperti dosis orang dewasa.
Aturan Pakai Albendazole
- Minum obat Albendazole secara oral (diminum) dengan makanan seperti yang diarahkan oleh dokter, biasanya 1 hingga 2 kali sehari. Jika mengalami kesulitan menelan tablet, tablet dapat dihancurkan atau dikunyah dan meminumnya dengan air.
- Untuk beberapa kondisi (seperti penyakit hidatid), dokter mungkin mengarahkan Anda untuk meminum obat ini dalam siklus pengobatan (misalnya, dua kali sehari dengan makanan selama 28 hari kemudian menghentikan pengobatan selama 2 minggu).
- Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat maksimal. Untuk membantu mengingat, minumlah obat pada waktu yang sama setiap hari. Jika dokter mengarahkan Anda untuk meminum obat ini dalam siklus perawatan, mungkin akan sangat membantu jika Anda menandai kalender dengan jadwal minum obat.
- Terus minum obat ini sampai jumlah yang ditentukan sepenuhnya selesai, bahkan jika gejala hilang setelah beberapa hari. Menghentikan obat terlalu dini dapat menyebabkan kembalinya infeksi.
- Obat lain (seperti kortikosteroid, obat anti-kejang) juga dapat diresepkan untuk mengatasi kondisi Anda saat ini. Minum obat-obatan itu persis seperti yang diarahkan oleh dokter.
- Hindari mengonsumsi grapefruit (semacam jeruk bali) atau minum jus grapefruit saat menggunakan obat Albendazole. Grapefruit dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya efek samping
Artikel Pengetahuan Obat lainnya :
- Thiamphenicol
- Asam Salisilat
- Mefenamic acid (Asam Mefenamat)
- Amlodipine
- Amitriptyline
- Acyclovir
- Amiodarone
- Amikacin
Albendazole harus digunakan dengan tepat sesuai yang dianjurkan. Jangan menggunakan obat ini secara tidak wajar. Penggunaan obat yang berlebihan atau tidak sesuai aturan tidak akan meningkatkan khasiatnya namun justru meningkatkan efek sampingnya.